https://1.bp.blogspot.com/-R-8U-Eg9Q1I/VzyUv83bsdI/AAAAAAAAAug/tU22LIGrof0L8atS1Zo9Nz4NhctUtIiyACK4B/s1600/header%2Bsementara.jpg

Rabu, 18 Mei 2016

MENGUAK MISTERI SILATURAHIM DAPAT MEMPERLUAS RIZKI

a. Definisi Silaturahim Silaturahim adalah kata serapan dari bahasa arab. Kata “Silaturrahim” ditulis dengan [صِلَةُ الرَّحِمِ ... thumbnail 1 summary
a. Definisi Silaturahim

Silaturahim adalah kata serapan dari bahasa arab. Kata “Silaturrahim” ditulis dengan [صِلَةُ الرَّحِمِ]. Jika kita beri harakat lengkap, cara membacanya: Silaturrahimi. Terdiri dari dua suku kata: silah, [arab: صِلَةُ] yang artinya hubungan dan rahim [arab: الرَّحِم] artinya rahim adalah nama salah satu organ tubuh wanita, tempat tumbuhnya janin. Dari rahim ibu inilah  akan lahir manusia-manusia yang kemudian saling  ada ikatan nasab atau kekeluargaan ketika di dunia.

Jika ditinjau  dari makna bahasanya sebagaimana penjelasan di atas, silaturahmi di sini hanya terbatas kepada keluarga saja. Keluarga bisa meliputi keluarga inti dan keluarga yang tercakup dan terlibat dalam hal warisan. Jadi keluarga yang termasuk dalam makna rahim diantaranya adalah anak dengan  orang tua kandungnya, cucu dengan nenek serta kekek dan garis keatas,  anak-anak sesama saudara seayah seibu, anak-anak sesama saudara seibu, anak-anak sesama saudara seayah,  saudara senenek, saudara sekakek dan seterusnya.
 
Sehingga yang dimaksud silaturrahim adalah menjalin hubungan baik dengan kerabat, sanak, atau saudara yang masih memiliki hubungan rahim atau hubungan darah dengan kita. 

b. Silaturahim ataukah Silaturahmi?
Terdapat beberapa kata dalam bahasa arab yang mengalami infiltrasi ke bahasa kita. Hanya saja masyarakat indonesia tidak sepakat dalam ejaannya. Kendati lembaga bahasa telah membuat aturan baku EYD, namun tidak semua masyarakat terbiasa menggunakannya. Sebagaimana kata shalat. Ada yang menuliskan sholat, salat, atau solat. Mana yang benar? Bagi sebagian orang yang taklid dengan EYD, mereka akan membela kata salat. Tapi bagi sebagian yang kurang perhatian dengan bahasa, dia tidak akan mempermasalahkannya, yang penting enak dibaca.
Karena itu, sejatinya tidak ada yang perlu dipermasalahkan antara silaturrahim ataukah silaturahmi. Selama makna yang dimaksud sama, yaitu memperbaiki hubungan persaudaraan dengan kerabat. Jadi diperkenankan menyebut silaturahim atau silaturahmi, karena keduanya sama.

c. Silaturahim atau Ziyaroh ?
Di masyarakat kita khususnya Indonesia istilah silaturahim atau silaturahmi mengalami perluasan makna. Istilah ini biasa dipakai untuk lebih mendekatkan seseorang kepada orang lain yang sama sekali tidak memiliki hubungan kekerabatan. Sebagai contoh ilustrasi perkataan seseorang sebagai berikut; “Saya mau silaturahmi ke rumah teman kuliah di Solo karena sudah lama tidak berjumpa”.  Jika ditinjau dari sisi makna syari’at ini adalah sebuah kekeliruan. Sebab teman yang dimaksud dalam kalimat tersebut tidak ada hubungan nasab atau kekeluargaan. 

Dalam Islam ada istilah lain yag lebih tepat untuk menyebut jika seseorang hendak berkunjung ke rumah teman, yaitu istilah “ziyaroh”. Ziyaroh dari akar kata zaaro – yazuuru – ziyaaratan menjadi  ziyaroh dan diserap EYD menjadi ziyarah artinya berkunjung.  Namun istilah ziyarah di Indonesia lebih populer dipakai untuk ziyarah kubur.

Jadi teman atau orang yang berkunjung ke rumah teman atau guru, dosennya dan sebagainya  yang tidak ada ikatan keluarga maka bahasa istilah yang tepat adalah “ziyarah” bukan silaturahim. 

Namun dalam konteks umum istilah silaturahim juga bisa dimaknai sebagai upaya untuk menjalin hubungan yang harmonis pada semua orang, terutama sesama islam yang saling menguntungkan dalam perkara bisnis atau lainnya. Inilah sudut pandang silaturahim dalam konteks ekonomi bisnis, yang isyallah akan dibahas pada kesempatan lain.


d. Silaturahim dalam konsep Islam.
Memahami makna silaturahim sesuai dengan hahikatnya adalah penting. Karena di dalamnya mengandung implikasi yang sangat dalam dan luas. Bahkan jika kesalahan konsep ini dibiarkan maka banyak hukum-hukum syariat yang akan hilang atau terabaikan. Sebaliknya jika makna silaturahim ini dijadikan acuan untuk dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maka akan menghasilkan perubahan tatanan kehidupan yang luar biasa.

Jika meninjau makna silaturahim sebagaimana di atas betapa Allah Sang pencipta jagat raya termasuk di dalamnya manusia, sangat menginginkan agar hubungan kekerabatan yang telah Allah tetapkan  sejak di alam rahim masih terus bisa berlanjut hingga di alam dunia nyata  ini. 

Dalam Islam hubungan keluarga harus dijaga dan dimotivasi, bahkan ada ancaman khusus bagi orang yang memutusnya.
Nabi Muahammad shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidak akan masuk surga pemutus (silaturrahim)”.[HR. Bukhori Muslim]
 
Disinilah konsep Islam, agar setiap individu senantiasa memperhatikan keluarga dari yang terdekat terlebih dahulu sebelum memperhatikan orang lain yang jauh dari keluarga. Jika konsep ini dilaksanakan oleh setiap individu maka akan terbentuk masyarakat yang kuat dan kokoh. 

Disebutkan dalam hadits banyak keutamaan silaturahmi. Misalnya diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ”.
“Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundur ajalnya; hendaklah ia bersilaturrahim”.[HR. Bukhari dan Muslim]

Dari keterangan hadits tersebut dijelaskan bahwa perbuatan silaturahmi akan membawa manfaat dua hal yaitu luas rizki dan panjang umur.

            Makna Silaturahmi akan memperluas rizki. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut; bahwa rizki adalah merupakan rahasia Allah. Dan Allah telah menentukan rizki setiap hamba-Nya bahkan semenjak dia masih dalam proses menjadi janin. Namun ada diantara amalan yang apabila dilakukan anak manusia di dunia menyebabkan Allah memberi bonus berupa rizki lain selain jatah yang sudah ditentukan tadi. 

Pengertian  luasnya rizki bisa bermakna dua. Makna secara lahiriyah dan secara ma’nawiyah. Makna rizki secara lahiriyah misalnya seseorang dengan sebab rajin menjalin silaturahmi maka relasinya menjadi luas. Hubungan yang selama ini terputus ternyata menjadikan sebab saudara yang kaya menaruh iba dan kasihan kepada saudaranya yang kekurangan. Dia bisa memberi bantuan dalam bentuk modal atau investasi, ketrampilan, bea siswa atau pekerjaan. Di sisi lain orang yang memperhatikan saudaranya dengan sebab itu omset perusahaannya meningkat dan terus membesar.

 Adapun makna luasnya rizki secara ma’nawiyah bisa dijelaskan, bahwa seseorang disebabkan dia suka bersilaturahmi secara lahiriyah hartanya tetap, tidak bertambah. Namun secara ma’nawiyah hartanya dirasakan memberikan ketenangan hidup, ketentraman bahkan memberikan kebaikan bagi dirinya dan orang lain. Inilah makna luasnya rezki secara ma’nawi. Istilah lain luasnya rizki ini adalah “barokah”. Barokah artinya bertambahnya kebaikan yang banyak dan  terus menerus,  bukan hanya di dunia bahkan hingga di akhirat.

e. Misteri Silaturahmi sebagai Penyebab Luasnya Rizki
Bicara tentang silaturahmi dengan bisnis seakan dua sisi mata uang yang tidak pernah ketemu. Namun ternyata keduanya ada hubungan ‘misterius’ yang apabila dikaji secara komprehensif akan memberikan konstribusi bagi perkembangan teori baru dalam bidang ekonomi bisnis.

Sebagai orang Islam tentunya kita yakin bahwa segala teori yang muncul dari hasil olah pikir manusia di dunia ini tidak lepas dari ‘setetes’ ilham  atau ilmu Allah yang bak samudera luas tak bertepi. Namun Allah memberikan beberapa petunjuk untuk kebahagiaan manusia itu sendiri baik langsung atau tidak langsung.

Salah satu perintah Allah melalui sabda Nabi-Nya pada hadits di atas, dimana “Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundur ajalnya; hendaklah ia bersilaturrahim”.  Sebenarnya dari  perkataan tersebut adalah merupakan konsep yang akan memunculkan teori. Konsep  apa yang bisa kita ambil? Dan teori apa yang bisa kita terapkan? Apakah manusia sudah ada yang menerapkan konsep dan teori tersebut? Dan apakah sudah ada yang berhasil dalam menerapkan konsep dan teori tersebut?
 
Disinilah penulis akan membuktikan keajaiban perkataan Nabi tersebut dari sisi  ilmiah dan kajian  empiris bahwa beberapa pertanyaan tersebut di atas adalah benar dan sudah terbukti. Karena tidaklah teori akan dikatakan benar jika tidak ada bukti dari kebenaran teori tersebut. Namun jika ternyata secara faktual atau bukti empiris telah banyak orang yang sukses menerapkan teori atau konsep tertentu maka secara otomatis teori dan konsep tersebut telah teruji kebenarannya.

Karena bahasan kita adalah konteksnya ekonomi bisnis maka kita batasi pembahasan kita pada point konsep bahwa silaturahim adalah salah satu penyebab diluaskan rizki. Sedang pada pembahasan silaturahim menjadi penyebab dipanjangkan umur akan dibahas pada bagian tersendiri.

Baca juga “Silaturahim sebagai pondasi perusahaan tetap eksis”.
Baiklah kita akan buktikan beberapa fakta empiris para pelaku bisnis yang menerapkan Manajemen silaturahim.
1. Bisnis Toko Bangunan Sari Bumi
Pada bulan Agustus 2015 Penulis bersama rombongan mengadakan studi banding di salah satu sekolah di Sidoarjo Jawa Timur, tepatnya SDI Sari Bumi. Dimana SD tersebut sebenarnya baru 5 tahun dan belum meluluskan siswanya. Namun atas rekomendasi seorang teman bahwa jika engkau menginginkan sekolah yang memiliki pembelajaran Al Qur’an dan Tahfidz yang bagus datanglah ke SDI Sari Bumi Sidoarjo. Maka kami rombongan SDU Daar El Dikir di Sukoharjo Jawa Tengah nekat menempuh perjalanan  jauh ke Sidoarjo untuk menggali informasi dan belajar langsung dengan SD tersebut.

Saat penulis dan rombongan berbincang dengan pengurus yayasan, penulis sempat dibuat kaget dengan cerita beliau. Bahwa nama Sari Bumi sebenarnya adalah nama toko bangunan ( TB)  di wilayah Sidoarjo. Berawal dari modal yang pas-pasan TB Sari Bumi berdiri dan berkat pertolongan Allah kemudian  ketekunan serta kerja keras pemiliknya  membangun bisnis ini TB Sari Bumi terus berkembang. 

Manajemen yang dipakai hanya sederhana, pemberdayaan keluarga atau manajemen  berbasis silaturahim. Untuk melebarkan sayap bisnisnya dibukalah cabang di tempat lain dan diserahkan manajemennya kepada saudara-saudaranya. Hingga saat diwawancarai toko TB Sari Bumi sudah memiliki 150 cabang di seluruh Kabupaten Sidoarja dan Surabaya. 

Karena jumlah kebutuhan belanja mereka setiap hari sangat besar maka mereka bisa langsung mengorder belanja kebutuhan dagangan langsung ke pabrik pembuat. Tentunya hal ini sangat menguntungkan karena harga bisa sangat murah. Kemudian mereka membangun satu gudang untuk menampung barang dagangan tersebut. Dan setiap kali ada mengambilan dari anggota TB dikontrol dan dibukukan. Semua yang memegang kendali perusahaan lagi-lagi adalah dari keluarga. 

Untuk menjaga kesolidan dan kekeluargaan diadakanlah pertemuan keluarga Sari Bumi yang dilaksanakan secara terjadwal. Dan tidak jarang dari pertemuan ini menjadi sarana “ biro jodoh” keluarga yang selanjutnya dipikirkan bersama untuk memperluas jaringan perusahaan tersebut.


2. Cina dan Model Bisnis Koloninya.
Etnis Cina adalah etnis yang boleh dikata merajai perekonomian dunia. Disamping sebagai jumlah terbesar di dunia juga perekonomian Cina menguasai di setiap lini kehidupan dari sejak zaman sebelum perang dunia pertama. Cina juga salah satu etnis yang tingkat penyebaran ke seluruh dunia paling banyak dan paling luas. Boleh dikata tidaklah ada suatu negeri kecuali orang Cina ada di sana. Lebih hebatnya mereka menguasi ekonomi suatu negeri tersebut. 

Di Solo misalnya, banyak kita temui perusahaan keluarga yang menguasai industri sektor hulu seperti Toko Grosir kebutuhan konveksi. Sebagai contoh yang penulis amati di Solo ada beberapa Perusahaan keluarga Cina yang omsetnya ratusan juta dalam sehari seperti; Toko Surya di Timur Pasar Kembang, Toko PK di  Kebalen,  Toko YOS di  BTC Beteng, Toko Sedap Malam di Cemani, Toko Angrek dan Mawar di Gemblegan dan lain-lain. Demikian juga  toko-toko penjual engine, dan alat Pertanian, peternakan, produk kesehatan, hingga makanan tradisional. 

Perusahaan-perusahaan tersebut dikelola oleh  keluarga – keluarga Cina. Orang orang cina tersebut hidup di Indonesia sudah generasi ke sekian dan mereka  membentuk koloni- koloni seperti lebah yang saling kerjasama yang saling menguntungkan dan saling percaya. Hal inilah diantara yang menjadi penyebab suksesnya bisnis Cina yang dibangun di atas manajemen keluarga atau dalam istilah lain “manajemen silaturahmi”.

Apa yang menarik dari Manajemen Silaturahmi ini ?
Ternyata ada rahasia dibalik fenomena ini, yaitu orang Cina terkenal memiliki ikatan kekeluargaan atau dalam bahasa Islam Silaturahim yang sangat kuat. Sekalipun mereka melakukan tersebut bukan karena memahami Islam. Mereka mengelola perusahaan bersama keluarga besar mereka berdasarkan insting atau naluri mereka. Dengan  sistem ini mereka merasa mendapatkan manfaat, sebagai berikut:
a. Terjalin ikatan nasab atau  kekeluargaan yang kuat.
b. Karena semua keluarga merasa saling memiliki sehingga etos kerja dan prestasi kerja maksimal.
c. Budaya saling menolong diantara keluarga akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan memperkuat ukhuwah.
d. Karena ada ikatan kuat inilah terjadinya kebocoran seperti akibat korupsi, manipulasi dan berbagai penyimpangan dapat diantisipasi.
Menurut cerita bahwa orang cina memiliki kepedulian terhadap anggota keluarganya yang tidak mampu. Bentuk kepedulian mereka seperti memberi bantuan berupa pinjaman modal, memberi ketrampilan atau memberi pekerjaan untuk membesarkan perusahaan familynya.  Dari sebab inilah perusahaan – perusahaan keluarga cina kebanyakan exis dan bahkan terus berkembang seiring dengan berkembangknya anggota keluarga tersebut.

3. Encik dan Upaya Menjaga Kemurnian  Trahnya.
Sabda Nabi, “ Ketahuilah  nasab  keturunan  kalian  yang  dengannya  tersambung  Rahim  kalian. Karena  silaturahim  menjadi  penyebab  kecintaan  keluarga,  bertambahnya  harta  dan panjang umur.” ( Al Hadits) ini adalah  salah satu perkataan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam yang sampai sekarang paling diyakini dan dijaga oleh keturunan Arab. 

Orang Arabiyyin atau keturunan Arab dalam istilah kita adalah encik, mereka adalah etnis yang sangat menjaga nasab atau garis keturunan. Bahkan  hingga garis generasi ke tujuh kadang masih terjaga dengan membukukan di buku silsilah keluarga mereka. Untuk menjaga nasab tersebut mereka tidak sembarangan dalam memilih jodoh. Bagi mereka orang selain arab disebut orang a’jam (orang asing). Jika ada diantara mereka yang tertarik dan menikahi wanita a’jam sering terjadi perceraian dan anaknya yang diperoleh dari hasil perkawinan tersebut tidak mendapat warisan atau kalau mendapat hanya separo atau kurang. Ini pengamatan yang penulis saksikan dari beberapa kejadian.

Kalau dalam urusan menjaga nasab saja mereka kuat apalagi dalam urusan bisnis pastilah mereka sangat memperhatikan. Banyak para pengusaha Arab yang berhasil membangun jaringan bisnis dimulai dari manajemen keluarga. Di Solo kelurahan pasar Kliwon banyak perkampungan encik dan mereka membangun  usaha mereka dengan ‘menajemen silaturahim’ dan hingga saat ini tetap eksis. Bahkan disana mereka membangun beberapa yayasan amal dan pendidikan seperti YPI Diponegoro, dan lain-lain.

4. Kesolidan Orang yahudi.
 Yahudiyyuun atau bangsa yahudi adalah salah satu etis keturunan Israel yang hidup sejak lebih dari 3000 tahun Sebelum Masehi. Israel adalah julukan Nabi Ya’qub Alaihisalam. Ya’qub anaknya Nabi Ishaq Alaihisalam dan cucu Nabi Ibrahim Alaihisalam . Sebenarnya anak nabi Ya’qub ada 12 orang salah satunya adalah Nabi Yusuf alaihisalam. Namun diantara anak keturunan Nabi Ya’qub yang paling menonjol dan mengisi sejarah kehidupan manusia setelahnya adalah dari garis keturunan Yahuda, yang selanjutnya keturunannya diberi julukan bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi inilah yang dalam sejarah selalu menimbulkan masalah dari sejak zamannya Nabi Musa alaihisalam  hingga Nabi Isa alaihimusalam, bahkan hingga kini zaman Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam. 

Yang menarik dari mereka bangsa Yahudi adalah bahwa mereka memiliki ikatan etnis yang fanatik. Sehingga walaupun mereka  tersebar di seluruh dunia mereka tetap bersatu. Orang-orang yahudi atau Bani israil terkenal memiliki otak yang cerdas dan peradaban yang tinggi. Namun karena tidak diimbangi dengan keimanan yang benar dan suka menentang perintah Allah maka mereka mendapat laknat. Terbukti dengan seringnya mendapat cobaan atau serangan dari musuh-musuh mereka hingga mereka terpencar dan tersebar ke seluruh dunia.

 Berbagai perkumpulan  atau dalam konteks ini ‘silaturahim’ antar mereka luar biasa solidnya. Berbagai bisnis yang penting di dunia ini hampir dikuasai orang-orang yahudi. Mereka menguasai berbagai sektor bisnis hingga menguasai perekonomian suatu negara, semacam Amerika Serikat. Walaupun mereka telah tersebar di berbagai negara dan telah beranak pinak namun jiwa fanatisme etnis dan rasisme leluhur mereka senantiasa dijaga. Hal inilah yang mendorong mereka untuk menjalin komunikasi dan kerjasama  untuk mewujudkan cita-cita mereka yaitu mendirikan negara yang sekarang bernama Israel di tanah Palestina.

Dalam konteks pembicaraan ini bahwa ikatan kekeluargaan etnis yahudi yang kuaat dan tidak mengenal batas ruang dan waktu atau generasi mampu mewujudkan cita-cita yang berat sampai mendirikan sebuah negara. Sekalipun dengan pengorbanan yang besar. 

Disini penulis bukan bermaksud memuji orang-orang yahudi, sama sekali tidak. Karena tetap apapun yang mereka klaim bahwa Palestina adalah sebagai tanah warisan leluhur mereka adalah keliru. Bagaimanapun mereka adalah penjajah, namun konteks pembicaraan ini adalah bahwa dengan menajemen silaturahim ternyata mampu menjadi solusi untuk mewujudkan cita-cita yang sulit sekalipun.

Demikian menurut  penulis beberapa hal kajian empiris yang dapat penulis sampaikan dalam membuktikan sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam bahwa silaturahim dapat memperluas rizki. Wallaahu a’lam bish showaab.

Artikel ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu  tugas Mata Kuliah Lingkungan Ekonomi Bisnis yang diampu oleh Dr. Supawi Pawenang, SE.MM. disusun oleh Muhamad Nuryadi,   Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister  Jurusan Ilmu Manajemen Universitas Islam Batik  ( UNIBA) Surakarta.

Tidak ada komentar

Posting Komentar