“MANAJEMEN MODAL KERJA PERUSAHAAN”
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan
merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa melalui
penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan
yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja itu antara
lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji
karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
Manajemen
modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk pertumbuhan
dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan
modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan
pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang
cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya maka
akan menghadapi masalah likuiditas.
Dalam
menyusun dan menyempurnakan makalah ini penyusun mencoba untuk menyampaikan
bahwa modal kerja memiliki arti penting dalam pengaturan jasa-jasa monopoli
yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan. sehingga pembaca dapat mengambil
manfaat yang terkandung dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang penulis rumuskan adalah:
1. Apa pengertiam
modal kerja?
2. Bagaimana konsep
modal kerja?
3. Apa saja jenis
modal kerja?
4. Apa saja faktor
yang mempengaruhi modal kerja?
C. Tujuan
Makalah
ini kami buat untuk membahas masalah manajemen modal kerja serta hal-hal yang
berkaitan dengannya. Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan
ilmu pengetahuan kita tentang hal ini.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan Program
Magister Manajemen Universitas Islam Batik Surakarta, dengan dosen bp. Dr.
Supawi Pawenang, SE.,MM.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen
Keuangan
Manajemen
keuangan terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-masing dan di satukan
menjadi satu kesatuan yang komplit. Menurut G.R.Terry, manajemen adalah “Suatu
proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata”.
1. Liefman
mengatakan, manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan uang dan
menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2.
Suad Husnan mengatakan manajemen
keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
3.
Grestenberg mengatakan, manajemen
keuangan adalah ” how business are organized to acquire funds, how they acquire
funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.
4.
James Van Horne mengatakan bahwa
manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
5. Bambang
Riyanto mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaaya yang minimal dan syarat syarat yang paling menguntungkan beserta
usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Jadi
dapat di simpulkan, bahwa manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
B. Tujan Manajemen
Keuangan
Tujuan
Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin. Seorang manajemen juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak
diinginkan. Namun, Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang
digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan (Sartono: 2000,
3) yaitu, tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :
1. Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan
nilai perusahaan.
2.
Secara konseptual jelas sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
3.
Manajemen harus mempertimbangkan
kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
4.
Memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham lebih menekankan pada aliran kas dari pada laba bersih dalam pengertian
akuntansi.
5. Tidak mengabaikan
social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal,
keselamatan kerja, dan keamanan produk.
C. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan dalam suatu perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan
fingsinya dalam berbagai kegiatan keuangan, berikut adalah penjelasan singkat
dari fungsi-fungsi manajemen keuanagan, yaitui :
1. Perencanaan
Keuangan
Manajemen keuangan
berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan
Manajemen keuangan
berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
dengan adanya
manajemen keuangan maka perusahaan dapat menggunakan dana untuk memaksimalkan
dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian
Keuangan.
Dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi
mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.
5. Penyimpanan
Keuangan
Manajemen keuangan
berfungsi mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan
aman.
6. Pengendalian
Keuangan
Dalam hal ini
manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. PemeriksaanKeuangan.
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Fungsi Utama
Manajemen Keuangan
1.
Keputusan
investasi (Investment decision)
Merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akn dikelola oleh lembaga.
Tambahan: aktiva = hutang + modal (pasiva)
Aktiva = asset yang digunakan untuk menjalankan operasional.
Pasiva = sumber (hutang dan modal)
Aktiva didanai oleh pasiva
Aktiva
|
Pasiva
|
Segala asset yang digunakan untuk operasional
|
Modal + Hutang
|
Keputusan investasi ini merupkan keputusan yang paling penting di antara
ketiga bidang keputusan karena akan berpengaruh langsung terhadap:
a. Besarnya rentabilitas investasi.
Rentabilitas:
kemampuan untuk pengembalian investasi
b. Aliran kas lembaga
Bahwa
ternyata setiap keputusan investasi mempengaruhi arus kas di waktu yang akan
datang
2. Keputusan
pendanaan (Financing Decision)
Financing decision
adalah keputusan berkaitan dengan penetapan sumber dana yang diperlukan dan
penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal yang optimal).
3.
Keputusan
pengelolaan asset (Aset management decision)
Assets management
decision adalah keputusan berkaitan penggunaan dan pengelolaan aktiva (kata
bijak: lebih mudah membangun daripada mengelola.
Saat ini fungsi manajemen keuangan dapat dilakukan dengan status
BLU/BLUD sedangkan dulu, masih awing-awang. Dan sering bermasalah, karena
terkadang tidak disetor seluruhnya, karena kalau disetor semua akan menjadi
masalah ketika kekurangan dana. Dan Rumah sakit tidak mungkin menolak pasien.
Sehingga sering ada pendapatan yang dikelola sendiri dan diluar tarif.
D. Tugas Pokok Manajemen
Keuangan
Tugas pokok manajemen keuangan
antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan
pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan
adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Kegiatan penting lain yang harus
dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu:
1.
Pertama, yaitu dalam perencanaan dan
peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain
yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2.
Kedua, manajer keuangan harus
memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta
segala hal yang berkaitan dengannya.
3.
Ketiga, manajer keuangan harus
bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat
beroperasi seefisien mungkin.
4.
Keempat, menyangkut penggunaan pasar
uang dan pasar modal, manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar
keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat
diperdagangkan.
Dari ke empat aspek tersebut dapat
disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan
investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer
keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
E. Tujuh Prinsip Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan bukan hanya
berkutat pada seputar pencatatan akutansi. Dia merupakan bagian penting dari
manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas
tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang keuangan.
Ada
7 Prinsip dari manajemen yang harus diperhatikan.
1. Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari
organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa
sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di
organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten tehadap manajemen keuangan
merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas(accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban
,moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi.
Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan
apa yang telah dia capai sebagai pertanggumg jawaban kepada pemangku
kepentingan dan penerima manfaat.
3. Transparansi (transparancy)
Organisasi harus terbuka berkenaan
dengan pekerjaannya,menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan
aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan
laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah
dpat diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi
tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan hidup (integrity)
Agar keuangan terjaga pengeluaran
organisasi ditingkat stratejik maupun operational harus sejalan /disesuaikan
dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup atau (viability)merupakan suatu
ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5. Integritas (integrty)
Dalam melaksanankan kegiatan
operationalnya , individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik.
selain itu, laporan dan catatan keuangan harus tetap dijaga integritasnya
melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola
dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Standar akutansi (accounting
standarts)
Sistem akuatansi dan keuangan yang
diguanakn organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standart akutansi yang
berlaku umum.
F. Aktivitas
manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan
dengan 3 aktivitas, yaitu :
1. Aktivitas
penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana
pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk:
a.
Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang
mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya:
saham, sertifikat deposito, atau obligasi.
b.
Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
2. Aktivitas
perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas
pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam
bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
G. Analisis Sumber Dana dan
Penggunaannya
Analisis
sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen
keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan
asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana
dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi
dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.
Langkah
pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang
disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan
perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber
atau penggunaan dana. Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan
menjadi enam jenis yaitu :
1. Rasio
Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage,
rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply
oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari
kreditur perusahaan.
3. Rasio
Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam
menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara
tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio
Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang
dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan,
rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan
posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio
Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap
oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko
dengan rasio hasil pengembalian.
H. Aktivitas Keuangan
1. Aktifitas
Pembiayaan ( Financing Activity )
Aktivitas
pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber
modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan bisnis.
· Sumber eksternal
a.
Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau
modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred
Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
b.
Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang
Jangka Panjang (Long-term Debt).
c.
Lain-lain, misalnya hibah.
· Sumber Internal
a.
Laba Ditahan (Retained Earning)
b.
Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan
Deplention)
c.
Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.
2. Aktiva
Investasi (Investment activity)
Aktivitas investasi
adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang sebesar-besarnya
dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi :
· Modal Kerja (working Capital)
atau harta lancar (Current Assets)
· Harta Keuangan (Finanncial assets)
yang terdiri : investasi pada saham (stock) dan Obligasi (Bond)
· Harta Tetap (real Assets)
yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
· Harta Tidak Berwujud (intangible
assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan
Tambang, Goodwill.
3. Aktivitas
Bisnis (Business Activity)
Aktivitas bisnis
adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan barang atau
jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat dilihat
dari laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari unsur :
· Pendapatan (sales atau Revenue)
· Beban (Expenses)
· Laba-Rugi ( Profit-Loss)
I. Contoh
Kegiatan Manajemen Keuangan Rumah Sakit
Manajemen keuangan perlu di terapkan
didalam semua organisasi, terutama sebuah organisasi besar yang berbentuk
perusahaan seperti Rumah Sakit.
Rumah sakit, adalah contoh perusaan
dalam dunia kesehatan, dan semua kegiatannya diatur dengan baik dengan
manajemen, salah satunya manajemen keuangan yang di terapkan di rumah sakit,
seperti akuntansi rumah sakit.
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan
dari manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki
agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah
Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan
Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum
terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan
dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual
Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan yang
berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta
mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan
menjadi beban
petugas Rumah Sakit.
Struktur
Dana di Rumah Sakit
·
Dana Tidak Terikat (Unrestricted
Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaanya pada suatu
tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di
pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current
Fund) dalam akuntansi universitas yang dibentuk untuk menjalankan
operasi organisasi sehari-hari.
·
Dana Terikat (Restricted Fund) adalah
dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya
muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan.
Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi:
a. Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted
Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat sementara.
b. Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu
dana dengan pembatasan yang bersifat permanen.
Laporan Keuangan
Rumah Sakit
Terdapat 4
laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi
1. Neraca
Neraca Rumah Sakit
tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses penyusunan, dari
sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan yang sering
kita kenal di sektor komersial. Namun demikian ada beberapa hal yang secvara
khusus perlu diperhatikan antara lain:
· Kas
Jumlah kas yang
tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada Dana Terikat yang tidak dapat
digunakan untuk kegiatan operasi, misalnya kas yang terdapat pada Dana
Pembangunan dan Dana Abadi.
· Piutang
Piutang harus
dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi. Dengan demikian,
dibuat penyajian tentang “penyisihan piutang tak tertagih.”
· Investasi
Investasi awal
dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai wajar pada
saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari investasi
yang tidak dibatasi harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada
laporan operasi rumah sakit.
· Aktiva Tetap
Aktiva tetap
dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana Umum. Hal ini
berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan
aktivannya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.
· Aktiva yang Disisihkan
Klasifikasi aktiva
terikat diberikan pada dana yang penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal
rumah sakit yang mensponsori dana tersebut.
· Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang
dilaporkan pada neraca. Hal ini berbeda kebanyakan entitas pemerintahan yang
melakukan pencatatan utang jangka panjangnya dalam suatu dana atau kelompok
dana tertentu.
· Saldo Dana
· Sesuai dengan kaidah pembagian dana
yang telah dijelaskan, saldo dana yang dimiliki oleh Rumah Sakit dipisahkan
menjadi:
a. Terikat, yang dapat digunakan dengan
bebas sesuai kebijaksanaan dari rimah sakit.
b. Terikat sementara waktu, yang baru
dapat digunakan ketika kriteria tertentu dari pihak sponsor terpenuhi.
c. Terikar permanen, yang dikelola dan
hanya dapat digunakan hasilnya saja.
2. Laporan Operasi
Untuk Rumah Sakit,
hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam laporan operasi. Laporan ini mencakup
pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang mempengaruhi
saldo dana selama periode berjalan. Berikut ini adalah pos-pos yang juga perlu
menjadi perhatian:
· Pendapatan Jasa Pasien
Pendapatan dari
pasien dihitung pada jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar. Jumlah
tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian kontraktual menjadi pendapatan
bersih jasa atas pasien.
· Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian
kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses penggantian
pembayaran medis.
· Pendapatan dari Kegiatan Lainnya
· Pendapatan dari kegiatan lainnya
mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti kantin dan
sewa parkir.
· Transfer Antardana
Tidaklah tepat untuk
tetap mengelola aktiva tetap dalam dana terikay ketika persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak sponsor/donor sudah terpenuhi.
· Beban Dana Umum
Beban-beban dalam
dana umum diakui secara akrual, seperti halnya pada entitas komersial.
· Sumbangan
· Sumbangan (donasi) dibagi menjadi
donasi yang berbentuk jasa dan berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk
menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini
biasanya tidak dicatat.
3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan ini
menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu tidak terikat,
terikat sementara, dan terikat permanen.
4. Laporan Arus Kas
Format dari laporan
ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas yang komersial.
Format Laporan Keuangan
RUMAH
SAKIT HARAPAN SEMBUH
NERACA
Per 31
Desember 20XX
(dalam
ribuan rupiah)
|
||
URAIAN
|
||
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Piutang
-/- Estimasi Piutang Tak Tertagih
Piutang Sumbangan
Persediaan
Beban Dibayar Di Muka
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva yang Disisihkan:
Kas Disisihkan untuk Pengembangan
Fasilitas
Piutang disisihkan untuk
pengembangan fasilitas
Investasi disisihkan untuk
pengembangan fasilitas
Penyisihan Internal Pengembangan
Fasilitas
Total aktiva yang disisihkan
Investasi
Aktiva Tetap
-/- Akumulasi Depresiasi
Aktiva Tetap (Bersih)
JUMLAH AKTIVA
|
285.000
460.000
(40.000)
-
50.000
15.000
770.000
75.000
15.000
1.330.000
10.000
1.430.000
681.000
3.375.000
(1.150.000)
2.225.000
5.106.000
|
14.000
400.000
(30.000)
12.000
60.000
20.000
426.000
210.000
120.000
808.000
-
1.138.000
716.000
3.200.000
(1.000.000)
2.200.000
4.530.000
|
KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH
KEWAJIBAN LANCAR
Utang Bank
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Utang Usaha
Utang Gaji
Utang Malpraktik
Utang Pihak Ketiga
Pendapatan Diterima di Muka
Total Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
JUMLAH KEWAJIBAN
|
65.000
50.000
50.000
30.000
30.000
160.000
5.000
390.000
1.050.000
1.440.000
|
70.000
60.000
90.000
25.000
-
125.000
5.000
375.000
1.100.000
1.475.000
|
AKTIVA BERSIH:
Tidak Terikat
Terikat Sementara
Terikat Permanen
Total Aktiva Bersih
Total Kewajiban dan Aktiva Bersih
|
2.025.000
426.000
1.215.000
3.666.000
5.106.000
|
1.685.000
570.000
800.000
3055.000
4.530.000
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sangat di
perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya
manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai pada
penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal,
dan dengan danya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di
inginkan dengan langkah yang tepat.
Manajemen
keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya
dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
Dalam prakteknya,
manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan
keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem manajemen
keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip
manajemen keuangan yang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr. Harmono, SE.,
M.Si, Manajemen Keuangan, Ed 1, Bumi Aksara, Jakarta 2009
Dr. Sutrisno, Manajemen
Keuangan, BPFI-UGM, 2001
Lukas Admadjaya, Manajemen
Keuangan dan Aplikasi, Andi Ofset, Edisi Revisi, Jakarta 2008
http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2013/11/akuntansi-rumah-sakit_7722.html
www.wikipedia.com
www.google.com
http://accounting-bank.blogspot.com/2012/06/tujuan-dan-fungsi-manajemen-keuangan.html?m=1
http://www.azamku.com/definisi-manajemen-keuangan.html
http://organisasi.org/definisi-penegrtian-maajemen-keuangan-tugas-pokok-dan-tujuan-manajer-keuangan-perusahaan
http://febrina2011.blogspot.com/2012/01/manajemen-keuangan-perusahaan.html?m=1
http://yusnikasyifa.blogspot.com/2012/01/manajemen-keuangan-perusahaan.html?m=1
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-manajemen-keuangan-tugas-pokok-dan-tujuan-manajer-keuangan-perusahaan.html
Tidak ada komentar
Posting Komentar